
Potensi besar PLTS hybrid untuk meningkatkan efisiensi energi bersih di dunia, termasuk di Indonesia. Penelitian-penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa semakin besar penyerapan energi dari sumber energi baru terbarukan (EBT), semakin ekonomis biaya penyediaan energi, menjawab tantangan energi berkelanjutan saat ini.
Untuk memenuhi kebutuhan suplai energi baseload, perencanaan ini membutuhkan kapasitas PLTS hingga 4 kali dari beban yang dibutuhkan, ditambah dengan sistem baterai (BESS) sebagai penyimpanan energi. Pendekatan ini menjamin pasokan listrik yang stabil, andal, dan terjangkau, bahkan pada wilayah yang sebelumnya terbatas akses listriknya.
Pengembangan skema pembangkitan Proyek ini tidak hanya mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) No. 7, yakni akses energi bersih dan terjangkau, tetapi juga SDGs No. 13 untuk aksi mitigasi perubahan iklim. Dengan beralih ke energi terbarukan, emisi karbon dapat ditekan signifikan, sejalan dengan komitmen global terhadap keberlanjutan.
Selain itu, sistem PLTS hybrid memberikan fleksibilitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan listrik yang terus meningkat. Teknologi ini memungkinkan pengelolaan energi berkelanjutan dengan memanfaatkan matahari sebagai sumber utama, sekaligus menciptakan peluang efisiensi operasional.
Melalui inisiatif ini, Penelitian-penelitian yang dilakukan termasuk salah satunya oleh bapak Ahmad Adhiim Muthahhari, S.T., M.Eng., dari Prodi TRE bersama tim terus mengoptimalkan pemanfaatan EBT sebagai proses transisi energi di Indonesia, mengedepankan inovasi teknologi dan kolaborasi untuk menciptakan kemandirian energi. Hal ini diharapkan mampu menjadi model yang dapat direplikasi di berbagai wilayah di Indonesia.