
Kemajuan teknologi energi terbarukan, khususnya panel surya, telah mendorong pengembangan sistem yang mampu mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya matahari secara efisien. Salah satu tantangan utama dalam penggunaan panel surya adalah fluktuasi daya keluaran akibat perubahan intensitas cahaya matahari, suhu lingkungan, dan beban sistem. Dinamika kondisi tersebut membuat panel surya tidak selalu beroperasi pada titik daya maksimum, sehingga diperlukan solusi yang adaptif untuk menjaga efisiensi konversi energi.
Salah satu pendekatan yang banyak digunakan adalah implementasi sistem Maximum Power Point Tracking (MPPT), khususnya menggunakan algoritma Perturb and Observe (P&O). Algoritma ini bekerja dengan mengganggu (perturbing) tegangan atau arus dan mengamati (observing) perubahan daya keluaran panel surya. Jika gangguan tersebut meningkatkan daya, maka arah gangguan dipertahankan; jika tidak, arah gangguan diubah hingga sistem mencapai titik daya maksimum (Maximum Power Point/MMP). Metode ini terbukti mampu meningkatkan efisiensi sistem secara signifikan pada berbagai kondisi lingkungan.
Penelitian ini mengembangkan sistem MPPT berbasis algoritma P&O yang diuji melalui simulasi MATLAB Simulink dengan variasi parameter lingkungan seperti iradiasi (200–1000 W/m²), suhu (-10°C hingga 50°C), dan nilai beban (0,1 Ω hingga 0,51 Ω). Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem dengan MPPT mampu meningkatkan efisiensi daya hingga 4% dibanding sistem tanpa MPPT, dan peningkatan daya keluaran rata-rata hingga 50%. Secara lebih rinci, perubahan iradiasi meningkatkan daya rata-rata sebesar 76,35%, perubahan beban sebesar 70,65%, dan suhu sebesar 2,7%.
Temuan ini menunjukkan bahwa penerapan MPPT dengan algoritma P&O merupakan solusi efektif dalam menjaga stabilitas dan efisiensi daya panel surya, sehingga sangat relevan untuk mendukung transisi energi bersih dan berkelanjutan.
Oleh: Gibran Nabil Sentana [21/478519/SV/19327]
Pembimbing: Dr. Ir. Fahmizal, S.T., M.Sc.