Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) tahun 2024 dengan tema “Penguatan Pendidikan Tinggi Vokasi yang Paripurna Sebagai Pilar Visi Indonesia Emas 2045” telah berhasil terselenggara dengan baik. Seminar nasional yang berlokasi di Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada ini diikuti oleh lebih dari 150 peserta dari berbagai universitas di Indonesia, baik dari kalangan dosen maupun mahasiswa. Dengan beberapa symposia yang diadakan, seminar nasional tersebut dapat menaungi berbagai macam bidang penelitian seperti sains dan teknologi, kesehatan, ekonomi, soshum, agro, dan lain sebagainya. Di dalam seminar nasional, para peneliti dapat mempresentasikan hasil penelitiannya, baik secara oral maupun poster, dan juga dapat saling bertukar informasi, wawasan dan pengetahuan dengan para peneliti lain.
2024
Qurrota A’yun, alumni Teknologi Rekayasa Elektro (TRE) 2019, memulai karier profesionalnya setelah lulus pada November 2023. Ia pertama kali bekerja sebagai tenaga outsourcing di PT. Avia Avian Tbk. di bagian maintenance selama satu bulan. Pada akhir Desember, Qurrota mendapat tawaran dari Fresh Graduate Development Program (FGDP) PT. Merdeka Copper Gold Tbk., dan kini bekerja di PT. Sulawesi Cahaya Mineral (SCM), bagian dari grup perusahaan tersebut, sebagai FGDP electrical.
PT. SCM merupakan salah satu site nikel terbesar di Indonesia dengan area tambang seluas 21 ribu hektar. Qurrota bertanggung jawab dalam merancang desain kelistrikan fasilitas, membuat estimasi proyek (EPC), serta mengatur jadwal dan log maintenance, memastikan semua berjalan sesuai rencana dengan standar keselamatan tinggi.
Muhandis Lawdza’i Putra Sanjaya, mahasiswa Teknologi Rekayasa Elektro (TRE) Universitas Gadjah Mada (UGM) angkatan 2022, berhasil meraih Juara 3 di kompetisi EDUHUB Season 2 Chapter Jakarta. Kompetisi ini diadakan di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah Jakarta, dan Muhandis berkompetisi dalam kategori Essay Competition, subtema Kebijakan & Hukum. Bersama timnya, yang terdiri dari kolaborasi lintas kampus dengan Universitas Pendidikan Indonesia dan Universitas Krisnadwipayana, mereka menyusun esai berjudul “Hukum dan Kebijakan Pers dalam Era Digital: Mengatasi Ancaman terhadap Kebebasan Berbicara di Media Sosial”. Esai ini mengangkat isu kebebasan pers di era digital yang kian terancam oleh berbagai regulasi dan tekanan.
🌟 Fab Camp Challenge 2024 is Calling All Fab Challengers! 🌟
Saatnya membangun komunitas inovatif yang memberdayakan dan mendorongmu untuk berani berpikir di luar batasan. Dengan tema “Raising the Standards: Building an Innovation-esque Community”, kami menantangmu untuk menciptakan solusi yang tidak hanya kreatif tapi juga berdampak bagi manusia, mari selamatkan bumi. 🌍✨
📅 Pendaftaran dibuka hingga 16 Oktober 2024
Grab it Fast ! Jadilah bagian dari transformasi ini ! Daftarkan dirimu sekarang di Fab Camp Challenge 2024 !
🔗 https://admission.ugm.ac.id/registration/
Mahasiswa TRE bersama Tim GAMAFORCE – Gadjah Mada Flying Object Research Center Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menorehkan prestasi gemilang dengan meraih Juara 1 Nasional di Divisi Technology Development dalam ajang Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2024. Anggota tim, Teguh Suprayogi (2021), Muhammad Arifin Wardana (2022), Ronald Satria Bhekti Akhisnu (2022) dan Satria Tambunan (2023) berbagi cerita mengenai motivasi, tantangan, dan momen berkesan dalam kompetisi yang penuh inovasi ini.
Tawaran Skripsi/Proyek Akhir (PA) diberikan kepada Mhs TRE21 untuk melakukan riset terapan dengan tema “Buck Converter dan Battery Management System”, yang akan dibimbing oleh bapak Dr. Fahmizal, S.T., M.Sc. dengan melibatkan dua mahasiswa.
Tema Buck Converter
Buck Converter adalah sebuah jenis DC-DC converter yang digunakan untuk menurunkan tegangan input menjadi tegangan output yang lebih rendah. Alat ini sangat efisien dalam mengkonversi tegangan listrik dan sering digunakan dalam aplikasi elektronik di mana tegangan input (seperti dari baterai atau sumber daya lainnya) lebih tinggi daripada yang diperlukan oleh perangkat elektronik.
Oleh Dr. Eng. Tika Erna Putri, S.Si., M.Sc.
Seiring dengan perkembangan dan kemajuan teknologi disegala aspek membuat kebutuhan akan energi semakin besar. Kebutuhan energi yang semakin besar ini tidak diimbangi dengan kuantitas ketersediaan sumber energi fosil yang terus mengalami penurunan. Sebagai upaya untuk menghadapi krisis sumber energi fosil, dunia sedang berbenah untuk beralih ke era society 5.0, dimana kemandirian energi menjadi tokoh utama.
Kemandirian energi adalah proses transisi penggunaan sumber energi fosil ke sumber energi yang bersih, ramah lingkungan, dan everlasting. Keberadaan sumber energi yang bersih, ramah lingkungan dan everlasting, atau yang biasanya disebut sebagai energi terbarukan ini masih jarang di-explore sebagai sumber energi yang diperhitungkan. Di Indonesia sendiri, dengan letak astronomisnya yang berada di garis khatulistiwa, memiliki potensi sumber energi terbarukan yang terbilang banyak jumlahnya dibandingkan dengan beberapa negara lain di dunia. Salah satu sumber energi terbarukan yang dimiliki Indonesia adalah energi matahari yang diperoleh hampir sepanjang tahun. Menurut data dari East Ventures, dengan posisi Indonesia yang berada di garis equator, Indonesia memiliki potensial energi mencapai 4,8-5,1 KWh/m2/hari atau 112.000 GWp/hari [1]. Selain itu, penggunaan energi matahari sebagai energi terbarukan menunjukan tingkat kenaikan yang lebih tinggi dibandingkan dengan sumber energi terbarukan yang lain. Hal ini dikarenakan rendahnya biaya produksi, keterjangkauan dan kemudahan produksi dari energi matahari. Selain itu, ketidakterikatan pada suatu lokasi tertentu membuat energi matahari menjadi salah satu primadona diantara sumber energi terbarukan lainnya.
Oleh Dr. Eng. Tika Erna Putri, S.Si., M.Sc.
Sistem penggabungan solar panel dengan konsentrator, atau biasa dikenal dengan system CPV (Concentrated Photovoltaic) merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan intensitas cahaya yang mengenai PV. Penelitian mengenai topik ini sudah lama dilakukan oleh peneliti-peneliti di dunia sebagai upaya untuk meningkatkan output daya yang dihasilkan oleh PV sehingga kemandirian energi dapat segera tercapai. Kemandirian energi merupakan target utama dalam era society 5.0 dimana masyarakat sudah tidak perlu lagi khawatir lagi mengenai sumber energi fosil yang lama kelamaan akan habis karena berpindah ke sumber energi yang lebih bersih, ramah lingkungan, dan everlasting. Penelitian-penelitian mengenai CPV mengkaji berbagai aspek yang memungkinkan untuk digali lebih dalam, mulai dari bahan, desain, otomasi, cooling system, hingga aplikasinya dalam kehidupan bermasyarakat.