Mahasiswa TRE bersama Tim GAMAFORCE – Gadjah Mada Flying Object Research Center Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menorehkan prestasi gemilang dengan meraih Juara 1 Nasional di Divisi Technology Development dalam ajang Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2024. Anggota tim, Teguh Suprayogi (2021), Muhammad Arifin Wardana (2022), Ronald Satria Bhekti Akhisnu (2022) dan Satria Tambunan (2023) berbagi cerita mengenai motivasi, tantangan, dan momen berkesan dalam kompetisi yang penuh inovasi ini.
Oktober
Tawaran Skripsi/Proyek Akhir (PA) diberikan kepada Mhs TRE21 untuk melakukan riset terapan dengan tema “Buck Converter dan Battery Management System”, yang akan dibimbing oleh bapak Dr. Fahmizal, S.T., M.Sc. dengan melibatkan dua mahasiswa.
Tema Buck Converter
Buck Converter adalah sebuah jenis DC-DC converter yang digunakan untuk menurunkan tegangan input menjadi tegangan output yang lebih rendah. Alat ini sangat efisien dalam mengkonversi tegangan listrik dan sering digunakan dalam aplikasi elektronik di mana tegangan input (seperti dari baterai atau sumber daya lainnya) lebih tinggi daripada yang diperlukan oleh perangkat elektronik.
Oleh Dr. Eng. Tika Erna Putri, S.Si., M.Sc.
Seiring dengan perkembangan dan kemajuan teknologi disegala aspek membuat kebutuhan akan energi semakin besar. Kebutuhan energi yang semakin besar ini tidak diimbangi dengan kuantitas ketersediaan sumber energi fosil yang terus mengalami penurunan. Sebagai upaya untuk menghadapi krisis sumber energi fosil, dunia sedang berbenah untuk beralih ke era society 5.0, dimana kemandirian energi menjadi tokoh utama.
Kemandirian energi adalah proses transisi penggunaan sumber energi fosil ke sumber energi yang bersih, ramah lingkungan, dan everlasting. Keberadaan sumber energi yang bersih, ramah lingkungan dan everlasting, atau yang biasanya disebut sebagai energi terbarukan ini masih jarang di-explore sebagai sumber energi yang diperhitungkan. Di Indonesia sendiri, dengan letak astronomisnya yang berada di garis khatulistiwa, memiliki potensi sumber energi terbarukan yang terbilang banyak jumlahnya dibandingkan dengan beberapa negara lain di dunia. Salah satu sumber energi terbarukan yang dimiliki Indonesia adalah energi matahari yang diperoleh hampir sepanjang tahun. Menurut data dari East Ventures, dengan posisi Indonesia yang berada di garis equator, Indonesia memiliki potensial energi mencapai 4,8-5,1 KWh/m2/hari atau 112.000 GWp/hari [1]. Selain itu, penggunaan energi matahari sebagai energi terbarukan menunjukan tingkat kenaikan yang lebih tinggi dibandingkan dengan sumber energi terbarukan yang lain. Hal ini dikarenakan rendahnya biaya produksi, keterjangkauan dan kemudahan produksi dari energi matahari. Selain itu, ketidakterikatan pada suatu lokasi tertentu membuat energi matahari menjadi salah satu primadona diantara sumber energi terbarukan lainnya.
Oleh Dr. Eng. Tika Erna Putri, S.Si., M.Sc.
Sistem penggabungan solar panel dengan konsentrator, atau biasa dikenal dengan system CPV (Concentrated Photovoltaic) merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan intensitas cahaya yang mengenai PV. Penelitian mengenai topik ini sudah lama dilakukan oleh peneliti-peneliti di dunia sebagai upaya untuk meningkatkan output daya yang dihasilkan oleh PV sehingga kemandirian energi dapat segera tercapai. Kemandirian energi merupakan target utama dalam era society 5.0 dimana masyarakat sudah tidak perlu lagi khawatir lagi mengenai sumber energi fosil yang lama kelamaan akan habis karena berpindah ke sumber energi yang lebih bersih, ramah lingkungan, dan everlasting. Penelitian-penelitian mengenai CPV mengkaji berbagai aspek yang memungkinkan untuk digali lebih dalam, mulai dari bahan, desain, otomasi, cooling system, hingga aplikasinya dalam kehidupan bermasyarakat.
Dalam upaya mempercepat transisi menuju energi terbarukan, Research Group of Solar Panel Technology prodi TRE yang diinisiasi oleh Bu Dr. Eng. Tika Erna Putri, S.Si., M.Sc. megumumkan penawaran riset di bidang Teknologi Panel Surya untuk dijadikan sebagai penelitian Proyek Akhir oleh mahsiswa TRE21. Program ini bertujuan untuk mendorong inovasi dalam pengembangan dan penerapan panel surya yang lebih efisien, terjangkau, dan ramah lingkungan. Adapun tema yang ditawarkan untuk Proyek Akhir meliputi:
Kami menawarkan kesempatan kepada mahasiswa TRE 2021 untuk berpartisipasi dalam Proyek Akhir Capstone berkelompok dengan tema “Masterplan Kelistrikan Sistem Bali dalam Upaya Transisi Energi dan Kemandirian Energi”. Proyek ini akan dibimbing oleh Bapak Ahmad Adhiim Muthahhari, S.T., M.Eng. dan Bapak Candra Febri Nugraha, S.T., M.Eng.
Latar Belakang:
Sistem kelistrikan Pulau Bali saat ini masih bergantung pada sistem kelistrikan Pulau Jawa melalui sistem interkoneksi kabel laut. Untuk mendukung kemandirian dan transisi energi bersih serta keandalan sistem kelistrikan di Pulau Bali, diperlukan perencanaan sistem kelistrikan dengan mengoptimalkan sumber energi baru dan terbarukan. Pemerintah Provinsi Bali juga telah berkomitmen untuk memanfaatkan energi bersih guna memenuhi kebutuhan listriknya.
Tawaran Skripsi/Proyek Akhir (PA) diberikan kepada Mhs TRE21 untuk melakukan riset terapan dengan tema “Multi AC Load Digital Timer dan Penghitung Biaya-Energi Pemakaian Listrik Rumah Tangga Berbasis IoT”, yang akan dibimbing oleh bapak Ir. Muhammad Arrofiq, S.T., M.T., Ph.D., IPM.
Tema: Multi AC Load Digital Timer
Dibutuhkan dua mahasiswa dengan deskripsi Proyek Akhir sebagai berikut:
Merancang dan merealisasikan sistem timer digital untuk 4 buah beban AC yang dapat diatur independen. Sistem memiliki penampil LCD 4 baris, 4 buah tombol tekan dan 4 buah kotak kontak untuk beban. Sistem memiliki real time clock (RTC) sebagai acuan waktu. Pengaturan waktu setiap beban , yaitu: