Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terus menunjukkan komitmennya dalam transisi energi bersih melalui pengembangan pembangkit listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT). Tim peneliti yang diketuai oleh bapak Ir. Lukman Subekti, M.T., IPM dari Prodi TRE mengungkap bahwa sistem pembangkit tersebar ini mampu mengurangi ketergantungan pasokan listrik dari grid PLN dan meningkatkan bauran energi terbarukan.
Untuk mencapai efisiensi maksimal, perencanaan ini melibatkan penambahan kapasitas PLTS sebesar 1.763,66 kWp, baterai 5 MW/20 MWh, dan PLTB 19,5 MW. Kombinasi ini memungkinkan biaya penyediaan energi yang lebih hemat, yaitu sebesar Rp 929/kWh, memberikan manfaat ekonomis bagi masyarakat. Proyek ini dilakukan dengan menggunakan software HOMER (High Order Method Modeling Environment) adalah perangkat lunak yang digunakan untuk simulasi dan analisis dalam berbagai bidang teknik, terutama energi terbarukan, jaringan mikro, dan sistem energi hybrid. HOMER awalnya dikembangkan oleh National Renewable Energy Laboratory (NREL) di Amerika Serikat, dan sekarang dikelola oleh HOMER Energy by UL.