Muhandis Lawdza’i Putra Sanjaya, mahasiswa Teknologi Rekayasa Elektro (TRE) Universitas Gadjah Mada (UGM) angkatan 2022, berhasil meraih Juara 3 di kompetisi EDUHUB Season 2 Chapter Jakarta. Kompetisi ini diadakan di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah Jakarta, dan Muhandis berkompetisi dalam kategori Essay Competition, subtema Kebijakan & Hukum. Bersama timnya, yang terdiri dari kolaborasi lintas kampus dengan Universitas Pendidikan Indonesia dan Universitas Krisnadwipayana, mereka menyusun esai berjudul “Hukum dan Kebijakan Pers dalam Era Digital: Mengatasi Ancaman terhadap Kebebasan Berbicara di Media Sosial”. Esai ini mengangkat isu kebebasan pers di era digital yang kian terancam oleh berbagai regulasi dan tekanan.
Muhandis mengakui bahwa topik esai yang ia pilih bukanlah bidang yang secara langsung ia pelajari dalam perkuliahan. Sebagai mahasiswa Teknologi Rekayasa Elektro, Muhandis lebih akrab dengan dunia teknik dan teknologi, namun ia tertarik untuk mengeksplorasi kebijakan dan hukum, terutama terkait pers dalam era digital. “Bidang ini adalah hal baru bagi saya, dan melalui lomba ini, saya mendapat kesempatan belajar tentang kebijakan hukum yang berhubungan dengan kebebasan berbicara di media sosial,” jelasnya.
Tantangan terbesar yang dihadapi Muhandis dalam kompetisi ini adalah keterbatasan waktu, terutama mengingat ia bukan berasal dari latar belakang ilmu politik atau jurnalistik. Namun, dengan semangat dan ketekunan, ia bersama timnya berhasil menyelesaikan esai tersebut satu minggu sebelum tenggat waktu. “Ilmu bisa didapatkan di mana saja. Tantangan ini justru membuka kesempatan bagi saya untuk lebih memahami kebijakan hukum dan kondisi politik yang berlaku di Indonesia, terutama dalam konteks media dan kebebasan pers,” tambahnya.
Motivasi terbesar Muhandis dalam memenangkan lomba ini adalah prestasinya di masa lalu dan dorongan untuk terus berprestasi di jenjang perkuliahan. Ia masuk UGM melalui jalur PBUB (Prestasi Belajar Unggul Berkelanjutan), dan merasa terpacu untuk menjaga semangat kompetisi yang sudah ia bangun sejak masa SMA. Menurutnya, prestasi di dunia akademik dan kompetisi bisa menjadi bekal penting untuk berkontribusi di masyarakat di masa mendatang.
Melalui pengalaman ini, Muhandis semakin menyadari pentingnya kebijakan yang melindungi kebebasan pers dari berbagai ancaman, termasuk tekanan dari pihak-pihak yang ingin membungkam suara wartawan. “Ke depannya, sangat penting bagi negara untuk memiliki kebijakan yang kuat guna melindungi pers dari ancaman mafia atau kelompok tertentu yang sering melakukan intervensi,” ujar Muhandis. Ia berharap dapat berkontribusi dalam merumuskan kebijakan yang mendukung kebebasan pers dan menegakkan keadilan bagi wartawan yang sering kali menjadi korban intimidasi.
Kepada mereka yang ingin mengikuti jejaknya, Muhandis memberikan saran agar jangan takut menghadapi kegagalan. “Jangan pernah pesimis atau takut kalah di awal, karena kegagalan merupakan bagian dari proses menuju keberhasilan. Awalan yang gagal adalah keberhasilan yang tertunda,” katanya. Ia juga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara kuliah dan aktivitas kompetisi. Bagi Muhandis, disiplin dalam mengatur waktu dan menjaga performa di perkuliahan sangat penting agar prestasi akademik tidak terganggu oleh kegiatan ekstrakurikuler seperti lomba.
Melalui dedikasi, semangat, dan tekad yang kuat, Muhandis Lawdza’i Putra Sanjaya menunjukkan bahwa keterbatasan waktu dan tantangan dalam bidang baru bukanlah halangan untuk meraih prestasi. Pengalamannya di EDUHUB Season 2 menjadi bukti bahwa ketekunan dan rasa ingin tahu dapat membuka peluang tak terduga di dunia akademik maupun profesional.