
Kulon Progo, Nanggulan — Program Studi Teknologi Rekayasa Elektro (TRE) Departemen Teknologi Elektro dan Informatika (DTEDI) Sekolah Vokasi UGM kembali menunjukkan komitmennya dalam pengembangan teknologi terapan melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) yang dilaksanakan di Kapanewon Nanggulan, Kulon Progo. Kegiatan ini berfokus pada penerapan alat kompensator daya atau power loss compensator untuk membantu mengurangi rugi-rugi daya listrik pada fasilitas publik di wilayah tersebut.
Program pengabdian ini merupakan bagian dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi yang menggabungkan aspek edukasi, riset terapan, dan implementasi teknologi nyata di masyarakat. Tim dosen dan mahasiswa TRE UGM melakukan serangkaian survei awal terhadap instalasi kelistrikan di beberapa gedung layanan publik Kapanewon Nanggulan, seperti kantor pelayanan, balai pertemuan, dan fasilitas pendukung lainnya. Hasil survei menunjukkan adanya rugi-rugi daya yang cukup signifikan akibat faktor power factor rendah serta ketidakseimbangan beban pada jaringan internal gedung.
Sebagai solusi, tim PkM mengembangkan dan memasang alat kompensator daya berbasis kapasitor bank terkontrol untuk meningkatkan faktor daya sekaligus menurunkan rugi-rugi energi. Alat ini dirancang dengan fitur monitoring tegangan, arus, serta cos phi secara real-time, sehingga operator gedung dapat memantau performa listrik secara langsung. Selain itu, alat kompensator juga dilengkapi sistem proteksi dasar agar aman digunakan pada instalasi bangunan pemerintahan.
Dalam pelaksanaannya, tim TRE UGM tidak hanya melakukan pemasangan alat, tetapi juga memberikan pelatihan teknis kepada staf Kapanewon mengenai cara operasi, pemeliharaan, serta pembacaan data performa alat. Hal ini dilakukan untuk memastikan teknologi dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan dan memberikan manfaat jangka panjang.

Ketua tim PkM Ir. Maun Budiyanto, ST., MT., IPU menyampaikan bahwa inovasi alat kompensator ini merupakan hasil riset terapan yang dirancang untuk membantu wilayah penyedia layanan publik mengelola energi listrik secara efisien. “Rugi-rugi daya pada bangunan publik sering tidak disadari, tetapi efeknya berdampak pada biaya listrik dan kualitas distribusi energi. Dengan kompensator ini, efisiensi dapat meningkat, biaya dapat ditekan, dan instalasi listrik menjadi lebih stabil,” ujarnya.
Panewu Nanggulan memberikan apresiasi kepada UGM karena kegiatan ini memberikan manfaat langsung bagi operasional fasilitas publik. “Kami sangat terbantu dengan adanya alat kompensator ini. Selain meningkatkan efisiensi energi, kegiatan ini juga menambah wawasan staf kami mengenai pentingnya manajemen kelistrikan yang baik,” ungkapnya.
Program ini diharapkan menjadi langkah awal kerja sama berkelanjutan antara TRE UGM dan pemerintah Kapanewon Nanggulan dalam pengembangan teknologi tepat guna di bidang ketenagalistrikan. Dengan penerapan alat kompensator daya ini, fasilitas publik di Nanggulan diharapkan dapat mengurangi rugi-rugi energi, meningkatkan kualitas daya, dan mendukung terciptanya layanan publik yang lebih andal serta efisien.