
Tim pengabdian Program Studi Teknologi Rekayasa Elektro, Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (SV UGM), telah meresmikan pemasangan sistem kamera pengawas berbasis energi surya di Kantor Kapanewon Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo. Inisiatif pengabdian masyarakat ini menghadirkan solusi keamanan yang inovatif dan berkelanjutan dengan memanfaatkan energi terbarukan. Sistem kamera pengawas ini menggunakan Panel Surya Photovoltaic (PV) sebagai sumber daya utamanya, sehingga dapat beroperasi mandiri 24 jam tanpa bergantung sepenuhnya pada listrik konvensional. Kehadirannya membawa manfaat ganda bagi masyarakat dan pemerintah daerah, yaitu meningkatkan keamanan kawasan kantor sekaligus mengedukasi publik tentang penerapan teknologi hijau yang praktis. Dengan mengurangi ketergantungan pada listrik PLN, sistem ini juga membantu efisiensi anggaran operasional pemerintah dalam jangka panjang.

Kegiatan ini secara nyata mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Pemanfaatan energi matahari selaras dengan SDGs Tujuan 7 tentang Energi Bersih dan Terjangkau, dengan mendemonstrasikan penggunaan energi terbarukan di tingkat lokal. Sementara itu, peningkatan keamanan dan penciptaan infrastruktur yang tangguh berkontribusi langsung pada SDGs Tujuan 11 mengenai Kota dan Komunitas Berkelanjutan. Kehadiran kamera pengawas tenaga surya tidak hanya mengamankan aset tetapi juga menjadi contoh inspiratif bagi desa-desa di wilayahnya. Tim pengabdian dari SV UGM tidak hanya bertanggung jawab atas pemasangan sistem kamera pengawas, tetapi juga menyelenggarakan pelatihan teknis bagi staf Kantor Kapanewon Nanggulan. Pelatihan ini mencakup pemahaman dasar mengenai prinsip kerja panel surya fotovoltaik, prosedur perawatan rutin, pemecahan masalah teknis, hingga pemantauan sistem secara berkala. Dengan pendekatan hands-on ini, staf lokal dapat langsung mempraktikkan perawatan dan troubleshooting, sehingga keterampilan mereka meningkat secara nyata. Langkah ini bertujuan memastikan proyek dapat beroperasi dengan optimal dalam jangka panjang, mengurangi risiko kerusakan, dan menjamin manfaatnya dapat dirasakan masyarakat secara berkelanjutan. Selain itu, transfer pengetahuan ini diharapkan mendorong staf untuk menjadi agen inovasi di lingkungannya, sehingga teknologi hijau dapat lebih mudah diadopsi di wilayah lain.