
Isu perubahan iklim dan kebutuhan energi bersih mendorong lahirnya berbagai inovasi berbasis teknologi terbarukan. Salah satu inovasi tersebut datang dari mahasiswa Teknologi Rekayasa Elektro, Sekolah Vokasi UGM, yaitu Andre Pramukti, yang berhasil mengembangkan Portable Automatic Weather Station (PAWS). Perangkat ini berfungsi sebagai stasiun pemantau cuaca portabel dan dirancang agar dapat beroperasi secara mandiri hanya dengan memanfaatkan tenaga surya.
PAWS dikembangkan untuk menjawab tantangan pemantauan lingkungan di wilayah terpencil yang tidak memiliki akses listrik. Sistem ini bekerja dengan mengandalkan panel surya untuk menghasilkan energi, yang kemudian disimpan dalam baterai sehingga perangkat tetap berfungsi meskipun kondisi cuaca kurang mendukung. Untuk memastikan kinerja yang optimal, PAWS juga dilengkapi sensor cerdas yang mampu memantau aliran energi secara langsung sekaligus mengukur intensitas cahaya matahari.
Pengujian lapangan menunjukkan bahwa PAWS mampu menghasilkan energi lebih banyak daripada yang digunakan untuk kebutuhan operasionalnya. Surplus energi ini membuat perangkat tetap stabil dan dapat berjalan terus-menerus selama pengujian. Dengan keunggulan tersebut, PAWS membuktikan bahwa teknologi sederhana dapat menjadi solusi efektif dalam menghadirkan energi bersih dan terjangkau sekaligus memperkuat upaya penanganan perubahan iklim.
Lebih dari sekadar perangkat, penelitian ini mencerminkan bagaimana mahasiswa Teknologi Rekayasa Elektro dapat berkontribusi melalui karya nyata yang bermanfaat luas. Kehadiran PAWS diharapkan dapat mendukung pemantauan cuaca di lapangan, membantu mitigasi bencana, serta memberi inspirasi bagi pengembangan teknologi ramah lingkungan di masa depan.
Dengan inovasi ini, mahasiswa tidak hanya mengasah keterampilan akademis dan teknis, tetapi juga menunjukkan kepedulian terhadap tantangan global yang nyata. Penelitian ini menjadi bukti bahwa generasi muda memiliki peran penting sebagai agen perubahan dalam mewujudkan pembangunan yang lebih berkelanjutan.