
Inovasi dalam bidang teknologi kendaraan ramah lingkungan kembali hadir dari mahasiswa Program Studi Teknologi Rekayasa Elektro (TRE), Departemen Teknik Elektro dan Informatika, Sekolah Vokasi UGM. Adib Muhammad Arrasyid, berhasil merancang sistem monitoring performa baterai lithium-ion pada sepeda listrik sebagai proyek akhirnya. Karya ini tidak hanya menunjukkan kemampuan teknis mahasiswa, tetapi juga mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 7: Energi Bersih dan Terjangkau, melalui pemanfaatan energi listrik yang efisien dan ramah lingkungan; serta SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, dengan menghadirkan solusi teknologi inovatif untuk sistem kendaraan listrik masa depan. Melalui pendekatan ini, Adib berharap inovasinya dapat menjadi bagian dari ekosistem transportasi berkelanjutan dan menginspirasi pengembangan teknologi sejenis di tingkat nasional.
Di bawah bimbingan bapak Ir. Lukman Subekti, M.T., IPM, Adib mengembangkan sistem yang mampu memantau kondisi dan performa baterai lithium-ion secara real-time. Sistem ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan penggunaan sepeda listrik, terutama dalam menjaga umur pakai baterai dan mencegah kerusakan akibat overcharge maupun overdischarge. Dalam proses pengembangannya, Adib memanfaatkan mikrokontroler ESP32 dan sensor tegangan serta arus untuk mengumpulkan data penting dari baterai. Informasi seperti kapasitas sisa, suhu, serta tegangan dan arus yang masuk dan keluar dari baterai disajikan melalui antarmuka digital yang mudah dipantau oleh pengguna.
“Inisiatif ini sangat relevan dengan perkembangan tren kendaraan listrik di Indonesia. Selain ramah lingkungan, sepeda listrik juga menawarkan solusi mobilitas yang hemat energi. Namun, performa baterai sebagai komponen utama perlu dijaga dengan sistem pemantauan yang andal,” ujar Ir. Lukman Subekti selaku dosen pembimbing.
Adib berharap, inovasi ini dapat dikembangkan lebih lanjut dan diintegrasikan ke dalam produk sepeda listrik komersial. Tak hanya itu, sistem monitoring ini juga bisa menjadi landasan untuk riset lanjutan dalam pengembangan battery management system (BMS) yang lebih cerdas. Capaian ini membuktikan bahwa mahasiswa TRE UGM mampu memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan teknologi terapan yang berdampak langsung pada masyarakat dan lingkungan. Semoga inovasi ini menjadi langkah awal menuju sistem kendaraan listrik yang lebih cerdas dan berkelanjutan.
Performa suatu sepeda listrik sangat dipengaruhi oleh kondisi baterainya. Jika terdapat sel baterai yang bermasalah, maka hal ini dapat menyebabkan penurunan performa sepeda, seperti berkurangnya kecepatan putar motor listrik maupun menurunnya jarak tempuh. Oleh karena itu, untuk mengetahui kondisi dan performa baterai, diperlukan sistem monitoring terhadap beberapa parameter penting seperti tegangan setiap sel baterai (Volt), arus output baterai (Ampere), suhu kerja baterai (°C), serta kecepatan sepeda listrik (km/h).
Monitoring performa baterai dapat dilakukan secara real-time menggunakan mikrokontroler ESP32 yang mengirimkan data melalui Web Server ke perangkat pengguna seperti ponsel. Untuk membaca variabel-variabel tersebut, digunakan beberapa jenis sensor yaitu sensor suhu DHT11, sensor kecepatan LM393, sensor arus WCS1700, serta rangkaian pembagi tegangan yang terhubung ke multiplexer CD74HC4067. Seluruh data yang diperoleh dari sensor akan diolah dan ditampilkan dalam bentuk informasi yang mudah diakses.
Penggunaan Web Server dipilih karena dapat diakses secara lokal tanpa perlu koneksi internet, dengan mengaktifkan Access Point Mode pada ESP32 menggunakan SSID dan password yang telah ditentukan. Jaringan lokal ini memungkinkan pengiriman data dengan latensi dan kehilangan data yang rendah. Dengan demikian, sistem ini dapat menjadi solusi yang andal untuk memantau performa baterai sepeda listrik secara efektif dan efisien.