Pada kunjungan ini, Bapak Suhono, S.T., M.Eng. (Ph.D Student The University of Manchester), yang juga sebagai dosen prodi Teknologi Rekayasa Elektro (TRE), mengupas inovasi di Statkraft yang merupakan perusahaan penghasil listrik dari energi terbarukan terbesar di Eropa. Statkraft saat ini berperan penting dalam menjaga stabilitas jaringan listrik Inggris yang semakin terhubung dengan sumber energi terbarukan. Mereka menggunakan teknologi Roda Gila. Proyek inovatif yang dimulai awal 2023 ini menyediakan inersia untuk jaringan nasional, merupakan bagian dari investasi Statkraft senilai £1,3 miliar dalam infrastruktur energi terbarukan di Inggris sejak 2006. Dengan menggunakan synchronous compensator dan flywheel (roda gila), Statkraft memberikan layanan stabilitas tanpa emisi karbon berbahaya.
Cara Kerja Stabilisasi menggunakan Flywheel:
Dalam menjaga stabilitas jaringan listrik Inggris, saat terjadi fluktuasi mendadak dalam pasokan atau permintaan listrik, teknologi flywheel mulai beraksi. Ketidakstabilan frekuensi pada jaringan, yang bisa mengganggu pasokan listrik, terdeteksi dan flywheel secara otomatis terpisah dari grid untuk memulai proses stabilisasi. Flywheel, yang berfungsi sebagai penyimpan energi kinetik, berputar pada kecepatan tinggi. Tujuannya adalah menyerap atau melepaskan energi untuk menyesuaikan frekuensi jaringan, yang standar di Inggris adalah 50 Hz. Proses ini berlangsung hingga frekuensi kembali stabil, kemudian flywheel kembali tersambung ke grid dalam waktu maksimal 15 menit, memastikan pasokan listrik tetap stabil dan terhindar dari gangguan lebih lanjut.
Inisiatif ini bertujuan meningkatkan penggunaan energi terbarukan seperti angin dan matahari dalam jaringan listrik, mendukung tujuan National Grid ESO untuk mengoperasikan sistem listrik tanpa bahan bakar fosil pada 2025. Salah satu pembangkit batubara yang dilewati dalam perjalanan, Fiddler’s Ferry power station, telah ditutup sejak 2020—sebuah langkah besar menuju masa depan energi yang lebih hijau dan stabil.