Ahmad Iqbal Baihaqi, mahasiswa program studi TRE angkatan 2021, berhasil menyelesaikan program magang di salah satu hotel internasional bintang 5 yakni Mandarin Oriental. Kegiatan magang ini merupakan bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang diselengarakan oleh pemerintah yang bertujuan memberikan pengalaman kerja nyata bagi mahasiswa di berbagai bidang. Dalam program ini, Ahmad Iqbal ditempatkan di departemen engineering yang terlibat dalam berbagai aktivitas kerja untuk keberlangsungan operasional hotel. Ahmad Iqbal belajar mengenai sistem-sistem yang digunakan seperti BMS (Building Management System), HVAC (Heating, Ventilation, Air Condtioning), Automatic Fire Extinguisher serta otomatisasi klorinasi. Ia juga secara aktif terlibat dalam pemeliharaan dan perbaikan pada peralatan operasional seperti panel, genset, trafo, chiller, boiler, motor listrik dan lain sebagainya.
Melalui program MSIB ini, Ahmad tidak hanya menambah ilmu dan pengalaman, tetapi juga memperkuat jembatan antara dunia pendidikan dan dunia industri. Ahmad Iqbal juga memperoleh kesempatan untuk bertemu secara langsung dengan Tim pelaksana MSIB untuk membagikan pengalamannya selama melaksanakan magang sehingga dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa untuk mengikuti program magang selanjutnya, khususnya di Mandarin Oriental Jakarta.
Sebelum menjalani magang di Mandarin Oriental Jakarta, Ahmad Iqbal telah memiliki pengalaman magang di dunia industri manufaktur pada semester 5. Dan ia merasakan adanya perbedaan antara sektor industrial dan hospitality, yang tentu memberikan wawasan dan pengalaman baru pada dirinya.
Menurut Ahmad, dunia industrial lebih banyak berfokus pada efisiensi produksi dan optimalisasi pada peralatan produksi yang dalam hal ini turut ia wujudkan melalui inovasinya berupa Sistem Pemantauan OEE pada mesin Fanuc Robodrill di PT Mesin Isuzu Indonesia. Alat tersebut mendapat approval serta apresiasi dari Isuzu Jepang untuk diterapkan dalam proses produksi part mesin Isuzu. Dengan alat tersebut status proses, tingkat efisiensi dan potensi gangguan pada mesin dapat diketahui dengan sistem yang terhubung secara nirkabel.
Di sisi lain Ahmad Iqbal menuturkan sistem pendingin dan udara merupakan hal yang sangat penting untuk operasional hotel, oleh karena itu ia mengembangkan Sistem Monitoring Motor Listrik 1 Fasa berbasis IoT untuk memastikan motor blower HVAC berfungsi dengan baik dan dapat diambil tindakan secara cepat.
Dari sektor hospitality, Ahmad Iqbal turut mendapatkan banyak pembelajaran pada aspek non teknis. “Saya berhasil mengembangkan sikap cepat tanggap, memahami pentingnya hotelier manner, berkomunikasi dalam bahasa asing, dan berkolaborasi antar departemen untuk memastikan pengalaman tamu yang sempurna, sehingga dapat mewujudkan salah satu pilar perusahaan yaitu we leave you with lasting memories,” ujar Ahmad.
Ahmad juga mengakui bahwa sektor hospitality memberinya tantangan baru, untuk dapat menjaga kualitas pelayanan di bawah standar internasional. “Di sini penampilan dan basic manner sangat diperhatikan dan dijaga, meskipun bekerja di balik layar atau back office. Hal ini berbeda dengan dunia industri manufaktur, di mana keberhasilannya lebih diukur dari output sistem,” pungkasnya.
Perbedaan pengalaman ini memberikan Ahmad Iqbal perspektif yang lebih luas, sekaligus mempersiapkannya untuk beradaptasi di berbagai lingkungan kerja. Ia pun berharap pengalaman lintas sektor ini menjadi bekal untuk masa depannya, baik sebagai seorang profesional maupun inovator di bidang teknologi rekayasa elektro.