
Katon Prasetyo, mahasiswa Prodi Teknologi Rekayasa Elektro angkatan 2021 dibawah bimbingan dosen kegiatan MBKM, Ir. Lukman Subekti, M.T., IPM mengikuti program MSIB (Magang dan Studi Independen Bersertifikat) sebagai Intern Tenaga Ahli Teknik dengan fokus MEP (Mechanical, Electrical, Plumbing) di Ditjen Perumahan Kementerian PUPR (Pembangunan Umum dan Perumahan Rakyat) Penajam Paser Utara, Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan penempatan proyek di Rusun ASN 1.
Kegiatan utama yang dilaksanakan mahasiswa selama pelaksanaan program magang yakni melakukan pengecekkan terhadap sistem yang ada di kawasan. Dapat dilihat pada gambar, sistem supply mulai dari listrik, sumber air, sumber data internet, dan lainnya dipasang pada MUT(Multi Utilitas Tanel) yang merupakan saluran utilitas utama untuk area IKN(Ibu Kota Nusantara). Saluran MUT(Multi Utilitas Tanel) ini digunakan untuk semua area dan dilakukan tapping untuk semua kawasan dengan SUT(Saluran Utilitas Terpadu) untuk masing masing proyek atau konstruksi pembangunan di IKN. Untuk kawasan Rusun ASN 1 yakni West Residence dan Precinct Core juga melakukan tapping SUT ke MUT untuk kebutuhan sumber supply utama dari kawasan Rusun ASN 1. Dapat dilihat pada gambar diatas bahwasanya, mahasiswa mengambil contoh gambar sistem supply untuk kawasan Rusun ASN 1 untuk West Residence. Kawasan West Residence ini melakukan tapping untuk SUT, untuk selanjutnya masuk SUT kawasan dan menuju gardu PLN yang ada di West Residence. Pada gardu PLN ini menggunakan daya 1,5 MVA untuk kebutuhan semua kawasan West Residence. Peralatan yang ada di gardu PLN ini umumnya meliputi kubikel 20KV yang berisi CT dan PT, kwh meter TM(Tegangan Menengah). Lalu dari gardu PLN ini masuk menuju gardu hubung kawasan, yakni lokasinya bersebelahan dengan gardu PLN.Umumnya peralatan yang digunakan pada gardu hubung di kawasan West Residence hampir sama dengan gardu PLN, hanya saja yang membedakan pada gardu hubung kawasan tidak ada CT dan PT untuk pengukuran kwh meter. Selanjutnya dari gardu hubung akan masuk ke transformator kawasan untuk diregulasi terkait kebutuhan dayanya disesuaikan kebutuhan kawasan.
Selanjutnya untuk sistem distribusi air juga melalui tapping dari MUT ke SUT. Untuk sistem pengolahan air yang ada di kawasan West Residence terdapat 2 buah sistem pengolahan air, yakni air minum dan air daur ulang. Untuk semua sumber air ini disimpan di bagian GWT(Ground Water Tank) untuk air daur ulang dan air pemadam kebakaran. Sedangkan untuk air minum disimpan pada CWT(Clean Water Tank) yang terbuat dari stainless steel. Selanjutnya pada GWT dan CWT ini terdapat 3 set pompa dengan 1 set berisi 3 pompa ditambah 2 pompa untuk distribusi air daur ulang yang berasal dari air hujan. Untuk 1 set pertama digunakan kebutuhan hydrant, 1 set kedua untuk kebutuhan air minum, dan 1 set ketiga untuk kebutuhan air daur ulang, sedangkan untuk 2 pompa terpisah untuk menyalurkan air hujan ke water tank untuk diolah kembali menjadi air daur ulang. Air daur ulang sendiri digunakan untuk kebutuhan penyiraman tanaman pada kawasan dan untuk kloset toilet. Selanjutnya untuk air minum dan air daur ulang akan didistribusikan menuju ke lantai atap. Untuk lantai atap sendiri terdapat RWT(Roof Water Tank) yang digunakan untuk menyimpan air minum dan air daur ulang. Sehingga pada GWT dan RWT memiliki 2 buah penyimpanan air, yakni untuk air minum dan air daur ulang. Untuk proses pendistribusian air dari GWT ke RWT menggunakan pompa 2 set yakni untuk air minum dan air daur ulang menuju RWT, yakni dengan pompa transfer. Selanjutnya dari RWT akan didistribusikan ke lantai 10 hingga 7 untuk 2 jenis air ini dengan pompa booster. Pompa booster digunakan untuk memperbesar tekanan air menuju lantai 10 hingga 7, untuk distribusi lantai 10 hingga 7 menggunakan booster pump, dimana lokasinya dekat dengan RWT sehingga tekanan lebih kecil disebabkan pengaruh gaya gravitasi. Sedangkan untuk lantai 6 hingga B1 menggunakan gaya gravitasi yang dimana pada lantai 2 menggunakan PRV(Pressure Reduce Valve) untuk mengatur tekanan air karena semakin bawah lantainya maka tekanan semakin besar yang disebabkan pengaruh gaya gravitasi sehingga perlu dilakukan pengaturan tekanan air tersebut. Selanjutnya untuk supply gas sendiri terdapat 2 buah station, yakni 1 station untuk tower C dan D lalu 1 station untuk tower A dan B. Gas ini berasal dari PT PGN(Perusahaan Gas Negara).
Untuk kawasan IKN sendiri menganut sistem BGH(Bangunan Gedung Hijau) sehingga memaksimalkan konsep bangunan hijau yang ramah lingkungan. Untuk itu selain menggunakan supply listrik dari PLN, pada kawasan Rusun ASN 1 menggunakan supply listrik dari PLTS(Pembangkit Listrik Tenaga Surya). Untuk modul sel surya yang digunakan adalah monocrystalline dengan 1 modul memiliki 330 Wp, dengan tegangan maksimal 1100 – 1500 VDC sedangkan untuk tegangan minimal 200 VDC. Lalu untuk arus listriknya yakni 13,4 A. Untuk total modul sel surya sendiri ada 56 modul dengan sistem pemasangan 14 seri dan 4 paralel. Dengan kebutuhan daya inverter 30 KVA. Untuk penggunaan PLTS sendiri difungsikan sebagai back up dan mengurangi ketergantungan PLN sehingga ramah lingkungan dan mendukung terhadap BGH(Bangunan Gedung Hijau).
Untuk system MEP, mahasiswa berperan dalam pembuatan shop drawing composite untuk lantai GF dan B1 untuk 2 kawasan yakni kawasan West Residence dan Precinct Core. Untuk kawasan West Residence terdapat 5 tower atau bangunan rusun sedangkan untuk kawasan Precinct Core terdapat 4 tower atau bangunan rusun. Kegiatan selanjutnya yakni mahasiswa membuat gambar composite MEP(Mechanical, Electrical, Plumbing) menggunakan aplikasi AutoCAD, yakni gambar teknik yang berisi titik titik lokasi pemasangan untuk kebutuhan LAK(Listrik Arus Kuat), LAL(Listrik Arus Lemah), Pemadam Kebakaran, dan VAC(Ventilation, dan Air Conditioner). Untuk LAK sendiri terdapat peralatan yang dipasang dan diatur titik lokasinya pada tiap lantainya yakni ada lampu downlight, lampu TL, dan lampu gantung. Selanjutnya untuk LAL sendiri terdapat FA(Fire Alarm), Sound System, dan CCTV(Closed-Circuit Television). Selanjutnya untuk pemadam kebakaran terdapat sprinkle dan fire nozle yang ada pada IHB(Indoor Hydrant Box). Selanjutnya untuk HVAC sendiri terdapat Fresh Air Fan, Exhaust Fan, dan Air Conditioner.